Dampak Mematikan Gas Rumah Kaca bagi Lingkungan
sumber gambar : https://klikhijau.com/
Gas rumah kaca (GRK) sejatinya merupakan gas yang terbentuk alami dan selalu ada di
lingkungan udara. Tetapi, gas rumah kaca juga dapat terbentuk dari faktor manusia yang
menghasilkan limbah gas berlebih. Gas rumah kaca bersifat menyerap dan memancarkan radiasi
inframerah yang dihasilkan dari sinar matahari. Gas yang dapat digolongkan sebagai gas rumah
kaca antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N2O), metana (CH4), gas-gas (HFCs,
PFCs dan SF6), ozon (O3) dan uap air. (Wahyudi dkk., 2019)
Produksi gas rumah kaca yang memiliki dampak mematikan sebagian besar dihasilkan dari
aktivitas manusia. Aktivitas yang dimaksud adalah pembakaran bahan bakar fosil berbentuk minyak,
batu bara, dan bahan bakar organik lainnya. Gas rumah kaca yang utama dihasilkan dari aktivitas
tersebut adalah karbon dioksida (CO2). Kegiatan penggunaan bahan bakar tersebut masih sangat
sulit untuk dicegah karena manusia sangat bergantung pada bahan bakar.
Keberadaan gas rumah kaca berlebih yang melampaui kemampuan tumbuhan dan laut
untuk menyerap gas tersebut akan menyebabkan dampak mematikan bagi lingkungan. Dampak
yang dapat dirasakan dengan jelas adalah kenaikan suhu permukaan bumi atau sering disebut
Green House Effect. Suhu permukaan yang naik diakibatkan dari terperangkapnya radiasi sinar
inframerah matahari oleh gas rumah kaca. Kenaikan suhu permukaan bumi akan berdampak pada
perubahan iklim semakin panas. Perubahan tersebut akan berdampak pada peningkatan suhu laut
yang mengakibatkan es di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut naik. Wilayah yang
berbentuk kepulauan seperti Indonesia akan terdampak besar dari kenaikan permukaan air laut.
(Surtani, 2015)
Selain perubahan iklim, cuaca harian juga tidak luput dari perubahan. Peristiwa bencana
meteorologis seperti banjir, badai petir, angin topan, dan kekeringan akan meningkat secara pesat
di berbagai wilayah bumi. Kenaikan intensitas bencana meteorologis tersebut akan memengaruhi
hewan, tumbuhan, dan manusia. Hewan yang terdampak akan dipaksa bermigrasi ke wilayah lain,
sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan dalam ekosistem. (Pratama & Kunci, 2019)
Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa gas rumah kaca memiliki dampak mematikan bagi lingkungan. Perubahan iklim mengakibatkan naiknya suhu bumi dan perubahan cuaca mengakibatkan naiknya intensitas bencana meteorologis. Kedua dampak tersebut dapat berakibat buruk bagi kehidupan hewan, tumbuhan, serta manusia.
File selengkapnya bisa didownload disini :
Komentar
Posting Komentar