Sebab serta Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Di Indonesia


Indonesia, dengan meliputi jumlah luas wilayah yang lebih dari 1,9 juta kilometer persegi, memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati dan lahan yang subur. Kebakaran hutan pada wilayah Indonesia telah menjadi bencana meteorologis yang selalu terjadi setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total kasus (KARHUTLA) kebakaran hutan di Indonesia yang terjadi pada tahun 2022 mencapai 204.894 hektare. Jumlah luas lahan yang mengalami kebakaran hutan pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 42,9% atau setara 153.973 hektare dibandingkan tahun 2021.

Secara umum penyebab kebakaran hutan serta lahan memiliki beberapa faktor, yaitu meliputi faktor alami dan faktor buatan. Faktor atau penyebab alami merupakan salah satu penyebab kebakaran yang terjadi karena fenomena alami alam, seperti sambaran petir dan panas musim kemarau. Sedangkan faktor buatan adalah penyebab kebakaran karena campur tangan aktivitas manusia bisa secara sengaja maupun tidak disengaja. Beberapa kasus kebakaran hutan serta lahan di wilayah Indonesia sebagian besar oleh faktor buatan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya edukasi tentang bahaya kebakaran hutan maupun lahan. (Rasyid, 2014)

Kebakaran hutan dapat berakibat berbahaya bagi setiap unsur lingkungan hidup di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terganggu, karena kebakaran hutan menyebabkan berkurangnya sumberdaya lahan. Berkurangnya lahan akan berdampak pada hilangnya potensi sumberdaya alam pada lahan dan hutan seperti fungsi pohon hutan sebagai bahan bangunan, sumber makanan, obat-obatan serta satwa yang biasa dimanfaatkan oleh warga. (Rasyid, 2014)

Selain faktor ekonomi, dampak yang paling terlihat adalah dihasilkannya asap tebal dari kebakaran hutan. Asap tersebut akan mengganggu makhluk hidup dan ekosistem di sekitar wilayah kebakaran terjadi. Pada kebakaran hutan dengan cakupan wilayah luas, asap hasil kebakaran dapat tertiup oleh angin dengan jarak jauh, bahkan dapat mengganggu negara tetangga. Hal tersebut dapat membuat citra negara Indonesia terlihat buruk dalam penanganan kebakaran hutan serta lahan, dan juga asap tebal sangat menggangu kegiatan sehari-hari dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. (Pasaribu & Friyatno, 2008)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaleidoskop Cuaca BIAK Tahun 2022

PEMBUATAN PETA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN ARCMAP 10.8